Batik Madura merupakan salah satu bentuk seni budaya,
batik tulis Madura banyak diminati & populer dg konsumen lokal &
internasional. Dg bentuk khas & motif batik tulis Madura memiliki keunikan
sendiri untuk konsumen. Gaya & berbagai unik & bebas, sifat pribadi
produksinya dilakukan di unit, mereka masih mempertahankan produksi kebiasaanonal,
yg ditulis & diolah dg cara kebiasaanonal.
Kebanyakan
orang mengenal batik tulis Madura dg karakter yg kuat, yg dicirikan oleh bebas,
dg warna yg berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang yg mengetahui bahwa
batik Madura mungkin telah lebih dari seribu motif & paling terkemuka di
pasar batik di indonesia maupun mancanegara. Sejarah mencatat produsen batik
Madura yg cukup terkenal. Apa yg membuatnya menjadi sprt itu, mungkin karena
kedua komoditas tersebut merupakan bagian integral dari kebiasaan masyarakat
mereka sendiri.
Pada
dasaranya, Batik dg berbagai bentuk & pola, apakah itu batik Madura, batik
pekalongan, batik Jawa, batik jogja, solo batik & batik-batik daerah lain
budaya tinggi merupakan karya seni yg perlu dipertahankan, dilestarikan,
dikembangkan sehingga menjadi aset berharga bangsa ini di mata internasional.
Di Pulau
Madura sendiri sudah sejak lama dikenal sejumlah sentra kerajinan batik.
Misalnya di Kabupaten Pamekasan, sejak zaman dulu banyak perajin &
pengusaha batik bermukin & mengembangkan usaha batiknya di wilayah
tersebut. Sampai saat ini Kabupaten Pamekasan dikenal sebagai salah satu sentra
industri kerajinan Batik di Pulau Madura. Karena, dibandingkan dg
kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura, Kabupaten Pamekasan inilah yg paling
banyak dihuni para perajin & pengusaha batik.
Kebiasaan
mengenai kain batik yg tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura telah
membuat budaya membatik & memakai kain batik terpelihara dg baik di
kalangan mereka. Bahkan ketika kain batik belum sepopuler sprt sekarang ini,
masyarakat Madura tetap memproduksi & mengenakan pakaian batik, karena
batik merupakan bagian dari adat & budaya mereka sehari-hari. Sekarang
ketika kain batik sudah begitu populer & memasyarakat, para perajin &
pengusaha batik di Pulau Madura semakin bergairah dalam memprodusi kain batik.
Motif batik madura
Batik di setiap daerah mempunyai kekhasan yg mewakili daerah
masing-masing pembatik. Kekhasanya ini dipengaruhi oleh lingkungan, biasanya
dibedakan antara Batik yg dihasilkan dari daerah pedalaman akan berbeda dengan
dengan batik dari daerah pesisir. Kharakter masyarakat setempatpun mempunyai
pengaruh besar pd hasil akhir dari Batik. Secara garis besar kharakteristik
Batik Madura bisa dilihat dari 2 hal, diantaranya : Warnanya & Motifnya.
Dari segi warna, karakteristik warna Batik Madura cenderung
memilih warna berani & tegas, seperti warna Merah, Kuning, Biruh (Hijau
dalam Bahasa Indonesia) serta warna Biru sendiri. Warna warna tersebut
dihasilkan dari pewarna alam (Soga Alam) seperti Mengkudu & Tingi untk
menghasilkan warna merah, Daun Tarum untk warna biru, Kulit mundu ditambah
tawas juga diambil untk memberikan efek warna hijau pd kain batik Madura. Efek
terang & gelapnya pd kain Batik Madura dihasilkan melalui lamanya
perendaman kain sendiri, bisa satu bulan, 3 bulan, bahkan ada yg sampai 1
tahun. Perendaman ini juga akan membuat warna kain batik lebih awet dari
biasanya.
Motif batik merupakan bagian kritikal dari proses pembuatan
kain batik sendiri. Karena goresan canting & gerak tangan pembatik juga
melibatkan pikiran & hatinya, sehingga apa yg tergores pd kain batik
menjadi motif yg akan cukup menarik minat pecinta batik. Ragam Motif Madura
sangat banyak, diambil dari motif tumbuhan, binatang, serta motif kombinasi
hasil kreasi pembatik sendiri. Kalo di Pamekasan sendiri motif batik seperti
Sekarjagat, Keong Mas, Matahari, Daun Memba (daun mojo), Gorek Basi. Beberapa
motif batik Pamekasan, yg sudah di patenkan di Depkumham, seperti Keraben
sapeh, sakereh, Kempeng saladerih, padih kepa’, manik-manik.