Sabtu, 04 April 2015

Tentang Batik Madura

Batik Madura merupakan salah satu bentuk seni budaya, batik tulis Madura banyak diminati & populer dg konsumen lokal & internasional. Dg bentuk khas & motif batik tulis Madura memiliki keunikan sendiri untuk konsumen. Gaya & berbagai unik & bebas, sifat pribadi produksinya dilakukan di unit, mereka masih mempertahankan produksi kebiasaanonal, yg ditulis & diolah dg cara kebiasaanonal.

Kebanyakan orang mengenal batik tulis Madura dg karakter yg kuat, yg dicirikan oleh bebas, dg warna yg berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang yg mengetahui bahwa batik Madura mungkin telah lebih dari seribu motif & paling terkemuka di pasar batik di indonesia maupun mancanegara. Sejarah mencatat produsen batik Madura yg cukup terkenal. Apa yg membuatnya menjadi sprt itu, mungkin karena kedua komoditas tersebut merupakan bagian integral dari kebiasaan masyarakat mereka sendiri.

Pada dasaranya, Batik dg berbagai bentuk & pola, apakah itu batik Madura, batik pekalongan, batik Jawa, batik jogja, solo batik & batik-batik daerah lain budaya tinggi merupakan karya seni yg perlu dipertahankan, dilestarikan, dikembangkan sehingga menjadi aset berharga bangsa ini di mata internasional.

Di Pulau Madura sendiri sudah sejak lama dikenal sejumlah sentra kerajinan batik. Misalnya di Kabupaten Pamekasan, sejak zaman dulu banyak perajin & pengusaha batik bermukin & mengembangkan usaha batiknya di wilayah tersebut. Sampai saat ini Kabupaten Pamekasan dikenal sebagai salah satu sentra industri kerajinan Batik di Pulau Madura. Karena, dibandingkan dg kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura, Kabupaten Pamekasan inilah yg paling banyak dihuni para perajin & pengusaha batik.
Kebiasaan mengenai kain batik yg tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura telah membuat budaya membatik & memakai kain batik terpelihara dg baik di kalangan mereka. Bahkan ketika kain batik belum sepopuler sprt sekarang ini, masyarakat Madura tetap memproduksi & mengenakan pakaian batik, karena batik merupakan bagian dari adat & budaya mereka sehari-hari. Sekarang ketika kain batik sudah begitu populer & memasyarakat, para perajin & pengusaha batik di Pulau Madura semakin bergairah dalam memprodusi kain batik.

Motif batik madura


Batik di setiap daerah mempunyai kekhasan yg mewakili daerah masing-masing pembatik. Kekhasanya ini dipengaruhi oleh lingkungan, biasanya dibedakan antara Batik yg dihasilkan dari daerah pedalaman akan berbeda dengan dengan batik dari daerah pesisir. Kharakter masyarakat setempatpun mempunyai pengaruh besar pd hasil akhir dari Batik. Secara garis besar kharakteristik Batik Madura bisa dilihat dari 2 hal, diantaranya : Warnanya & Motifnya.

Dari segi warna, karakteristik warna Batik Madura cenderung memilih warna berani & tegas, seperti warna Merah, Kuning, Biruh (Hijau dalam Bahasa Indonesia) serta warna Biru sendiri. Warna warna tersebut dihasilkan dari pewarna alam (Soga Alam) seperti Mengkudu & Tingi untk menghasilkan warna merah, Daun Tarum untk warna biru, Kulit mundu ditambah tawas juga diambil untk memberikan efek warna hijau pd kain batik Madura. Efek terang & gelapnya pd kain Batik Madura dihasilkan melalui lamanya perendaman kain sendiri, bisa satu bulan, 3 bulan, bahkan ada yg sampai 1 tahun. Perendaman ini juga akan membuat warna kain batik lebih awet dari biasanya.

Apakah teman-teman sedang mencari jasa desain grafis online yang murah meriah, bisa klik di link tersebut.

Motif batik merupakan bagian kritikal dari proses pembuatan kain batik sendiri. Karena goresan canting & gerak tangan pembatik juga melibatkan pikiran & hatinya, sehingga apa yg tergores pd kain batik menjadi motif yg akan cukup menarik minat pecinta batik. Ragam Motif Madura sangat banyak, diambil dari motif tumbuhan, binatang, serta motif kombinasi hasil kreasi pembatik sendiri. Kalo di Pamekasan sendiri motif batik seperti Sekarjagat, Keong Mas, Matahari, Daun Memba (daun mojo), Gorek Basi. Beberapa motif batik Pamekasan, yg sudah di patenkan di Depkumham, seperti Keraben sapeh, sakereh, Kempeng saladerih, padih kepa’, manik-manik.

0 komentar:

Posting Komentar